Dasar-Dasar Penyelamatan Diri di Air

Posting Komentar
Kecelakaan di air dapat terjadi di kolam renang, sungai, danau, laut, dan lainnya. Kecelakaan di air yang paling umum dikarenakan manusia tidak bisa berenang. Keterampilan berenang tidak diperoleh begitu saja melainkan harus dengan berlatih dari teknik-teknik dasarnya. Berikut beberapa poin yang harus kalian pahami tentang penyelamatan diri di air.

1. Penyebab Kecelakaan di Air

Bahaya-bahaya yang sering terjadi di kolam renang antara lain disebabkan beberapa hal berikut.
a. Tidak melakukan pemanasan (warming up)
b. Tidak menguasai teknik berenang yang baik.
c. Terlalu lelah atau terlalu lama berenang.
d. Belum sarapan (makan) sebelum latihan renang.
e. Terlalu dekat waktu makan dengan waktu berenang (sebaiknya 2 jam sebelum berenang)

2. Macam-Macam kecelakaan di Air

Berbagai macam kecelakaan atau cedera yang sering menimpa seorang siswa atau atlet yang sedang berenang di kolam renang, antara lain sebagai berikut.
a. Tenggelam, yaitu termasuk penyebab kematian keempat akibat kecelakaan.
b. Kejang-kejang otot (kram), seperti otot tungkai/kaki, otot lengan, dan otot perut.
c. Keseleo persendian, pergelangan kaki (engkel joint), persendian dengkul (knee joint), persendian bahu (shoulder joint), pergelangan tangan (wrist joint, dan tulang belakang.
d. Luka, baik luka dalam maupun luka luar yang diakibatkan oleh benturan dengan sesama perenang, alat pemisah kolam, dan sisi kolam atau lantai kolam (jika dangkal)

3. Renang Penyelamatan di Air

Renang penyelamatan merupakan renang yang bertujuan untuk menyelamatkan korban kecelakaan di air. Untuk menolong korban kecelakaan di air, perlu diperhatikan hal-hal berikut.

a. Belajar cara mengatasi pertolongan pada diri sendiri bila terjadi kecelakaan. Misalnya bisa berenang dan mengetahui cara pemberian pernapasan buatan.
b. Berusaha meminta pertolongan jika memang sangat memerlukan.
c. Lakukan pertolongan secepat mungkin, usahakan untuk melepas perlengkapan yang mungkin akan menghambat pergerakan di air.
d. Yakinlah bahwa dapat menguasai situasi di air. Jika masih ragu dengan kondisi kedalaman air, melompatlah ke air dengan posisi kaki lebih dulu.
e. Usahakan mengondisikan korban tetap tenang hingga mampu meraih dan menarik penyelamatan atau jangan sampai panik. Korban yang hampir tenggelam dapat menjadi sumber bahaya terbesar bagi penyelamat.

4. Teknik Renang Penyelamatan

Berdasarkan cara meraih korban, teknik renang penyelamatan dapat dilakukan oleh satu tangan atau dua tangan.

a. Penyelamatan dengan satu tangan
Penyelamatan dengan satu tangan dapat dilakukan dengan cara berikut.

1). Memegang korban di bawah bahu

Renang penyelamatan ini dilakukan dengan menarik korban dan memegang dagu bagian bawah menggunakan sebelah tangan. Hal ini akan menengadahkan kepala korban ke atas, sehingga korban dapat bernapas dari hidung.

2). Memegang korban di depan dada

Pada penyelamatan ini, korban akan ditarik dengan menempatkan satu lengan di depan dada korban.

b. Penyelamatan dengan dua tangan
Renang penyelamatan ini dilakukan menggunakan dua tangan dengan cara memegang kepala, dada, dan bahu korban dari belakang, sehingga posisi kepala korban menghadap ke atas.

penyelamatan dalam renang

5. Prosedur Pertolongan

a. Pertolongan pada korban yang masih dalam keadaan sadar
Pertolongan dengan metode meraih/menjangkau korban (reach). Jangkauan diberikan dengan alat bantu yang sifatnya panjang dan dapat membuatnya terapung sehingga dapat menarik korban ke tepian, misalnya ban, ring pelampung, tali, galah, atau barang lain yang tersedia di sekitar tempat itu. Cara melakukannya sebagai berikut.

1). Penolong berdiri mengambil jarak terdekat dari korban hingga menjangkau korban, misalnya menjangkau dengan kaki, turun tangga, atau dari dek kapal.
2). Cobalah meraih korban yang hampir tenggelam dengan tangan dari sisi kolam renang, jika tidak bisa menggapainya cobalah dengan tali atau alat bantuan yang lain.
3). Penolong melemparkan alat bantu hingga dapat teraih tangan korban dengan erat.
4). Penolong menarik korban dengan alat bantu tersebut.

b. Pertolongan pada korban yang lemas atau tidak sadar
Pertolongan pada korban yang tidak sadar dilakukan tanpa alat dan penolong masuk ke air dengan menghampiri dan meraih tubuh korban ke tepian dengan tenaga sendiri. Teknik pertolongan masuk kedalam air sebagai berikut.

1). Melompat dengan kaki terlebih dahulu (stride jump)
2). Lari kemudian masuk ke air (run and plunge drive)
3). Terjun dekat jangkauan jauh (loge shallow drive)
4). Cara mendekati korban (approach stroking), dengan menggunakan:
  • gaya bebas
  • gaya dada
Cara melakukan pertolongan pada korban lemas atau tidak sadar sebagai berikut.
1). Korban ditelentangkan di permukaan air, posisi kepala ditengadahkan ke atas agar tidak masuk ke mulut dan hidung korban.
2). Posisi penolong berada di bawah korban dengan sikap menyamping, satu tangan penolong merangkul korban dari bahu menyilang ke pinggang korban memegangi tangannya sedangkan tangan yang lain ke depan.
3). Gerakkan kaki si penolong saat berenang seperti gerakan kaki pada renang gaya bebas/punggung.
4). Jika korban masih dapat menggerakkan aggota tubuh.
5). Pada korban yang masih di air, dapat dilakukan dengan gaya punggung untuk penyelamatan (back stroke saving action), yaitu penolong berenang dalam keadaan telentang dengan melakukan gerak kaki seperti gaya katak dan memosisikan tubuh di bawah korban.

c. Teknik Resusitasi Jantung dan Paru 
Pada korban yang telah diangkat ke tepi dan ditempatkan pada tempat yang nyaman, lakukan pertolongan dengan sistem resuitasi jantung dan paru. Pertolongan resuitasi jantung paru dilakukan dengan tindakan penanganan sebagai berikut.
  1. Memastikan ketidak sadaran
  2. Membuka jalan napas
  3. Menentukan hilangnya pernapasan
  4. Memberikan bantuan pernapasan/pernapasan buatan
  5. Pemeriksaan denyut nadi
  6. Tindakan pijat jantung dan pemberian napas buatan
  7. Jika korban selamat namun setelah itu menderita batuk, demam, ataupun sakit otot, segeralah periksa ke dokter
d. Pertolongan pertama saat kram dalam air
Langkah-langkah yang harus dilakukan saat terjadi kram sebagai berikut.
  1. Bersikap tenang dan jangan berusaha ke tepi (bila berada di danau, sungai, atau laut)
  2. Tarik napas dalam dan tahan
  3. Lakukan perengangan dan pemijatan pada otot yang kram
  4. Jangan lakukan gerakan apapun kecuali perengangan (walaupun badan kita tenggelam)
  5. Tarik napas lagi, kemudian lakukan perenggangan lagi
  6. Ulangi sampai nyerinya reda
  7. Setelah reda barulah berenang ke tepi, usahakan tidak menggunakan otot yang tadi kram
  8. Setelah di tepi lakukan kembali perengangan sampai otot terasa nyaman



Related Posts

Posting Komentar