Peraturan Permainan Bola Tangan Outdoor dan Indoor



Peraturan 1
Lapangan

  1. Ukuran lapangan adalah : Panjang 90-110 meter dinamakan garis samping, lebar 55-65 meter dinamakan garis goal (garis gawang) dengan catatan : Perbandingan ukuran panjang/lebar harus sesuai, misalkan 90:55 meter, 100:60 meter, 110:65 meter.
  2. Tiang-tiang gawang harus dari kayu, harus persegi panjang dengan lebar 12,5 cm. Lebar tiang gawang adalah 7,32 meter dihitung dari sebelah dalam dari tiang gawang, sedangkan tingginya adalah 2,44 meter dihitung dari sebelah dalam dari mistar. dengan catatan :Tiang-tiang gawang harus mempunyai satu warna (sebaiknya putih), jala harus kuat dan baik.
  3. Di depan gawang ditarik suatu lingkaran dari 13 meter, lingkaran ini dinamakan doelgebied (garis lempar gawang).
  4. Di luar garis lemparan gawang dengan jarak 6 meter ditarik suatu garis tipis, garis ini dinamakan Garis Lempar Bebas.
  5. Di luar garis lemparan gawang dengan jarak 6 meter ditarik suatu garis yang sejajar dengan garis gawang.
  6. Di depan dari tiap gawang di tarik suatu garis pendek (1 meter) dengan jarak 14 meter dari garis gawang.
  7. Garis tengah menghubungkan kedua garis samping.
  8. Di tengah dari lapangan permainan ditarik suatu lingkaran dengan radius 9, 15 meter, titik tengah dari lingkaran ini terletak dipertemuan garis tengah. Lingkaran ini dinamakan Lingkaran Lemparan Permulaan.
  9. Semua batas-batas harus jelas dan terang. dengan catatan : sebaiknya batas-batas garis adalah 8 cm
  10. Tiap sudut lapangan permainan harus ada bendera dengan tinggi tiang 1,5 meter. Tiap-tiap bendera tidak boleh kelihatan meruncing.
  11. Lebar garis gawang diantara tiang-tiang gawang harus sama dengan lebar tiang gawang, yaitu 12,5 cm
Peraturan 2
Bola
  1. Bola terbuat dari kulit di sebelah luar dan di dalam dari karet. Harus satu warna, bundar dan tidak boleh dipompa terlalu keras.
  2. Syarat bila untuk putra dan putra junior : Keliling bola : 58-60 cm, Berat bola 425-475 gram. Dan syarat bila untuk putri dan putri junior serta anak-anak : Keliling bola : 34-56 cm, Berat bola : 325-400 gram.
  3. Pada tiap-tiap pertandingan resmi maka harus ada dua bola yang terdaftar/didaftarkan. Bola-bola ini diteliti oleh wasit dan ditetapkan mana yang akan dipakai.
  4. Dalam pertandingan, bola dapat ditukar dalam keadaan tertentu. Seluruh pertandingan dilakukan dengan bola yang sama selama mungkin. Bola ditukar dengan yang lain apabila bola dalamnya sudah kelihatan (pecah) dan bola terlempar ke tempat yang jauh tak terjangkau (hilang).
Peraturan 3
Pemain
  1. Tiap regu terdiri dari 11 pemain.
  2. Dalam suatu pertandingan setiap regunya paling sedikit harus ada 8 pemain. Sampai akhir waktu bermain jumlah ini dapat ditambah sampai dengan 11 pemain. Jadi banyaknya pemain suatu regu dalam pertandingan menjadi kurang dari 8, maka permainan diteruskan. Wasit dapat mengakhiri pertandingan apabila salah satu regu tidak memenuhi ketentuan jumlah pemain.
  3. Mengganti pemain yang luka di waktu pertandingan berjalan dapat dilakukan untuk menjaga gawang dan satu pemain lapangan. Keputusan mengenai hal ini hanya terletak pada wasit (lemparan bebas).
  4. Setiap pemain yang memasuki dan meninggalkan lapangan permainan di waktu permainan berjalan, harus seijin wasit. Lemparan bebas ini dijalankan pada tempat dimana pemain itu dengan aktif mencampuri permainan, atau di tempat yang ditinggalkannya. Seorang pemain yang meninggalkan lapangan permainan dengan kelakuan tidak sportif, tidak diperkenankan kembali bermain untuk sisa waktu permainan.
  5. Pemain-pemain lapangan suatu regu harus berpakaian seragam, penjaga gawang harus dapat membedakan dirinya dengan jelas dari pemain-pemain lainnya. Sebaliknya jika pemain-pemain pada punggungnya bernomor 1-11 dengan penjaga gawang diberi nomor 1. Nomor-nomor harus kira-kira 20 cm tingginya dan terlihat jelas pada pakaian. Setiap pemain harus bersepatu dan berseragam serta bernomor punggung/dada. Pemain dilarang memakai sepatu spikes, sepatu dop yang tajam, sepatu dengan kait, gelang tangan, jam tangan, cincin, dan kacamata tidak bermontur. Wasit harus memeriksa satu dan yang lainnya sebelum permainan dimulai. Segala sesuatu yang tidak menurut peraturan harus diperbaiki karena para pemain nanti tidak diijinkan untuk ikut dalam permainan.
Peraturan 4
Waktu permainan

  1. Sebelum permainan dimulai wasit mengadakan undian. Regu yang menang dapat memilih gawang atau lemparan permulaan.
  2. Lemparan permulaan harus diadakan di titik tengah lapangan permainan dalam 3 detik sesudahnya tanda permulaan diberikan aba-aba (lemparan bebas).
  3. Lemparan permulaan tak dapat dengan langsung menjadi satu angka (gol) lemparan penjaga gawang.
  4. Pemain yang melakukan lemparan permulaan boleh menyentuh bola lagi, sesudah bola ini disentuh oleh pemain lainnya (lemparan bebas)
  5. Pada lemparan permulaan semua pemain-pemain harus tinggal di tempatnya masing-masing (lemparan bebas). Pemain-pemain regu lawan tak diperkenankan melalui lingkaran sebelum lemparan permulaan dilakukan.
  6. Lama waktu permainan : waktu permainan untuk kelompok putra adalah 2x30 menit dengan istirahat 10 menit, atau 2 x 20 menit tanpa istirahat. Waktu permainan untuk kelompok putri adalah 2x20 menit dengan istirahat 10 menit, atau 2x15 menit tanpa istirahat. Apabila terjadi perpanjangan waktu yang di akibatkan kedudukan akhir terjadi gol yang sama (seri), maka setelah istirahat 6 menit diberi perpanjangan waktu untuk kelompok putra 2x20 menit tanpa istirahat dan untuk kelompok putri 2x15 menit tanpa istirahat.
  7. Sesudah waktu istirahat maka dilakukan pertukaran tempat/gawang dan dilakukan lemparan permulaan dari titik tengah lapangan permainan.
  8. Waktu yang hilang karena penghentian permainan harus ditambah 1/2 waktu permainan yang bersangkutan (time added), lama waktu tambahan ditentukan oleh kebijaksanaan wasit atau Dewan Wasit.
  9. Jika sebelum istirahat atau sebelum permainan berakhir, diadakan suatu lemparan bebas atau hukuman dan wasit telah memberikan tanda untuk melakukan lemparan itu, maka hasil lemparan itu harus ditunggu, meskipun waktu permainan itu lewat.
  10. Jika suatu permainan diakhiri sebelum waktunya dan pemain-pemain belum meninggalkan lapangan, maka wasit harus menyuruh bermain lagi dengan suatu tanda peluit. Dalam hal ini permainan dimulai dengan lemparan wasit pada titik tengah lapangan permainan. Jika babak pertama diakhiri sebelum waktunya dan pemain-pemain telah meninggalkan lapangan, maka oleh wasit waktu yang ditetapkan harus digunakan sebagai istirahat. Kemudian regu-regu mulai bermain di bagian tempat seperti pada permulaan pertandingan. Sengan lemparan wasit seperti diatas tadi, permainan dimulai dan jika waktu kekurangan bermain dalam babak pertama itu lewat, maka permainan dihentikan/regu bertukar gawang dan dengan tidak istirahat babak ke dua dimulai dengan biasa. Jika babak pertama terlambat diakhiri, maka babak kedua dikurangi oleh waktu yang sama.
  11. Jika karena permainan berakhir dengan keadaan yang sama harus dilangsungkan sampai ada keputusan, maka sesudah istirahat 5 menit dan mengadakan undian baru, diadakan tambahan permainan 2x20 menit tidak pakai istirahat. Jika sesudah tambahan waktu ini masih belum ada ketentuan, maka diadakan suatu tambahan lagi, yakni 2x20 menit menit dengan dilakukan pertukaran tempat permainan. Tambahan-tambahan waktu diatas berlaku untuk pertandingan pria, untuk regu putri waktu tambahan adalah 2x5 menit. Jika sudah kedua tambahan waktu belum ada juga tercapai ketentuan, maka pertandingan diadakan lagi pada hari yang ditentukan.
Peraturan 5
Cara memainkan bola

Gerakan-gerakan yang tidak dilarang :
  1. Dengan menggunakan tangan, kepala, tubuh, paha, untuk menghentikan bola, menangkap bola, melemparkan bola, dan menahan bola.
  2. Membawa bola sebanyak-banyaknya 3 langkah, memegang/menahan bola paling lama 3 detik saat bola berada ditanah.
  3. Memantulkan bola ditempat maupun berjalan atau berlari.
  4. Memegang bola paling lambat 3 detik, demikian juga bola berada ditanah.
  5. Memindahkan bola dari tangan yang satu atau kedua tangan dan kemudian menangkap dengan kedua tangan.
  6. Memainkan bola dengan sikap berlutut atau dengan sikap berbaring.
Gerakan yang dilarang :
  1. Memegang bola lebih dari satu kali sebelum bola menyentuh pemain lain, tanah, dan alat-alat permainan (gawang).
  2. Menyentuh bola dengan kaki, tungkai bawah, kecuali lawan dengan sengaja melemparkan ke kaki (lemparan bebas). Tangkapan salah tidak dihukum.
  3. Menjatuhkan diri pada bola yang sedang berhenti atau menggelinding/bergulir ditanah (lemparan bebas)
  4. Dengan sengaja melemparkan bola keluar dari lapangan permainan, garis tepi maupun garis gawang (lemparan bebas)
  5. Jika bola tersentuh oleh wasit, maka permainan dilanjutkan.
Peraturan 6
Sikap terhadap lawan

Gerakan yang diperbolehkan:
  1. Mengambil bola dengan satu tangan terbuka dari tangan lawan (dari segala jurusan)
  2. Merintangi pemain lawan dengan tubuh. Lengan hanya boleh dipergunakan untuk merebut bola. Mempergunakan lengan dan tangan untuk menguasai bola, memainkan bola dengan jari tangan terbuka yang sedang dipegang oleh lawan atau mengetip bola ditangan lawan dan tidak terkena bola.
  3. Menggerakan diri terhadap lengan yang terbuka.
Gerakan-gerakan yang tidak diperbolehkan:
  1. Dengan satu atau dua tangan merebut/merampas bola dengan kasar, memukul bola yang sedang dipegang oleh lawan (lemparan bebas)
  2. Merintangi jalannya lawan dengan mempergunakan lengan, tangan, kaki. Dengan ketentuan bola oleh karena....kelakuan ini untuk lawan memasukkan bola gagal, maka dihukum 14 meter, demikian juga pelanggaran kasar di tengan lapangan sendiri.
  3. Menahan lawan, mengepit dengan satu/dua tangan/lengan, menghalangi, memukul, menyentuh lawan dengan sambil lari melompati lawan, mengulurkan/memasang kaki dengan ini menjatuhkan diri di muka lawan atau dengan cara lain yang mengakibatkan permainan yang membahayakan.
  4. Menolak dan mendorong lawan ke dalam daerah gawang (lemparan bebas)
  5. Sengaja melempar bola ke badan lawan atau dengan bola melakukan gerakan tipuan ke badan/muka lawan yang dapat membahayakan.
  6. Jika pemain jatuh memang, hingga bola terletak di bawah mereka, maka hukuman lemparan wasit.
Peraturan 7
Daerah gol /daerah gawang
  1. Penjaga gawang boleh bergerak bebas dalam daerah gol. Seorang pemain boleh melewati garis gol dengan anggota badannya asalkan tidak dengan kaki.
  2. Jika peraturan tersebut dilarang maka akan mendapat hukuman sebagai berikut : Lemparan bebas dilakukan oleh pemain penahan jika digaris daerah gol dilarang oleh pemain penyerang. Lemparan bebas 14 meter (pinalti) dilakukan apabila salah seorang pemain penahan dengan sengaja memasuki daerah gol untuk penahan bola.
  3. Memasuki daerah gol setelah terjadinya suatu lemparan tidak dikenakan hukuman.
  4. Di daerah gol, bola adalah kekuasaan penjaga gawang, semua pemain tidak diperbolehkan mengambil bola dari daerah gol. 
  5. Mengembalikan bola dengan sengaja ke daerah gol sendiri, maka : Hukuman 14 meter (pinalti), jika bola ditangkap oleh penjaga gawang. Dihitung gol apabila bola masuk ke gawang. Lemparan bebas apabila bola tidak ditangkap/disentuh penjaga gawang.
  6. Apabila penjaga gawang diganti tanpa pemberitahuan kepada wasit maka hukumannya tembakan pinalti.
  7. Penjaga gawang yang keluar dari daerah gawang, maka dianggap sebagai pemain biasa dan tidak boleh mengambil bola dari daerah gol. Apabila kemudian mengambil bola di daerah gol maka hukumannya pinalti.
  8. Apabila pemain penahan dalam melemparkan bola mengenai/menyentuh kawannya dan bola masuk di daerah gol maka permainan berjalan terus.
Peraturan 8
Penjaga gawang
  1. Penjaga gawang boleh melempar bola dengan segala cara kecuali dengan kaki. Tetapi jika dalam keadaan menjaga maka kaki diperbolehkan digunakan untuk menahan bola.
  2. Penjaga gawang tidak boleh menahan bola lebih dari 3 detik dengan maksud membuang waktu.
  3. Penjaga gawang boleh meninggalkan daerah gawang tanpa bola
  4. Penjaga gawang tidak boleh meninggalkan daerah gawang dengan bola.
  5. Dalam hal bola sudah keluar daerah gawang penjaga gawang diperkenankan menguasai kembali bola tersebut sebelum disentuh oleh pemain lain.
  6. Penjaga gawang tidak boleh mengambil bola yang menggulir atau berada di luar daerah gawang bila ia berada di dalam daerah gawang.
  7. Penggantian penjaga gawang dengan orang lain harus diberitahukan kepada wasit, jika tidak maka akan mendapat hukuman pinalti.
Peraturan 9
Terjadinya gol
  1. Suatu gol terjadi bila seluruh bagian bola telah melewati garis gawang dengan suatu lemparan yang sah.
  2. Setelah terjadi gol, permainan dimulai lagi dari titik tengah lapangan.
  3. Regu yang menang adalah regu yang menciptakan gol terbanyak.
  4. Gol tidak sah apabila : Lemparan dari penjaga gawang, lemparan dalam/lemparan dari luar lapangan permainan, lemparan dari lemparan pertama dimulai.
Peraturan 10
Offside
  1. Yang dimaksud dengan offside adalah apabila pada suatu saat yang bersamaan dalam suatu regu jumlah pemainnya lebih dari 6 pemain berada di daerah yang ditentukan.
  2. Bila suatu saat masing-masing regu disuatu daerahnya ada 7 orang pemain maka wasit menghentikan permainan dan memutuskan dipihak mana bola ini berada, maka memberikan lemparan bebas untuk pihak yang tak menguasai bola.
  3. Apabila penjaga gawang melemparkan bola ke tengah lapangan permainan dan didaerahnya ada 7 orang pemain maka tidak ada pelanggaran.
Peraturan 11
Lemparan out/lemparan kedalam
  1. Suatu lemparan kedalam diberikan apabila bola secara keseluruhan keluar dari garis pinggir.
  2. Lemparan ke dalam adalah hak dari pemain yang tidak menyentuh bola sebelum bola meninggalkan garis. Lemparan ke dalam harus dilakukan ditempat mana bola itu keluar.
  3. Syarat-syatar melempar bola : dilemparkan menggunakan kedua tangan, kaki harus berada di luar garis, pada waktu melempar, kedua kaki harus mengenai tanah.
  4. Pada saat trow in/lemparan out kedua kaki harus diluar garis lapangan dan kedua kaki rapat menyentuh tanah.
  5. Pelempar bola tidak boleh diganggu oleh pemain lain.
  6. Pada lemparan outbola tidak boleh langsung ditempatkan ke gawang, apabila masuk ke gawang tidak terjadi gol.
Peraturan 12
Lemparan penjuru dan hukuman lemparan penjuru
  1. Lemparan hukuman penjuru (short corner) diberikan apabila : pemain lapangan/bertahan memasuki daerah gawang, penjaga gawang meninggalkan daerahnya dengan membawa bola, penjaga gawang lambat melemparkan bolanya setelah ada tanda.
  2. Lemparan penjuru : Lemparan sudut terjadi apabila bola tersentuh/mengenai pemain sebelum bola meninggalkan garis gawang, lemparan sudut dapat langsung dan diakui sah sebagai gol bila hal tersebut terjadi, lemparan sudut dilakukan dari titik pertemuan antara garis tepi dan garis gawang yang terletak dimana bola meninggalkan garis gol.
Peraturan 13
Lemparan penjaga gawang
  1. Lemparan penjaga gawang terjadi apabila bola meninggalkan garis gawang dan menyentuh pemain penyerang yang terakhir.
  2. Lemparan penjaga gawang harus dilemparkan oleh penjaga gawang di daerah gawang.
  3. Lemparan penjaga gawang tidak dapat langsung menghasilkan suatu gol.
  4. Lemparan penjaga gawang boleh kesemua jurusan dari semua daerah gol.
  5. Dalam lemparan penjaga gawang semua pemain-pemain penyerang harus berada di luar garis lemparan bebas.
Peraturan 14
Lemparan bebas
  1.  Lemparan bebas dilakukan dimana pelanggaran terjadi, bila pelanggaran terjadi diantara garis lemparan bebas dan garis gol, maka lemparan bebas dilakukan di garis lemparan bebas.
  2. Pelaksanaan lemparan bebas pada garis lemparan bebas, pemain-pemain penyerang tidak boleh berada di garis tersebut, dan harus berada di belakang pelempar.
  3. Pada saat lemparan bebas pemain penahan boleh berada digaris gol pada lemparan bebas jarak antara pelempar dan lawan harus 6 meter atau lebih dan tidak boleh bergerak sebelum bola dilempar.
  4. Bila pemain bertahan bergerak sebelum bola dilempar dan ternyata merugikan regu penyerang maka lemparan diulangi, namun, apabila lemparan bola ternyata merugikan regu bertahan maka permainan berjalan terus.
  5. Lemparan bebas boleh langsung diarahkan ke gawang, dan apabila lemparan terjadi gol, maka gol dinyatakan sah.
Peraturan 15
Lemparan hukuman 14 meter/pinalti
  1. Pada lemparan 14 meter, garis lemparan 14 meter tidak boleh disentuh oleh pelempar sebelum bola lepas dari tangan.
  2. Lemparan harus diarahkan langsung ke gawang.
  3. Pada lemparan 14 meter, tidak boleh ada pemain lain di daerah antara garis gol (13 m) dan garis lemparan bebas (19 m) kecuali si pelempar itu sendiri, dan jarak antar pemain lawan minimal 6 meter, serta pelempar tidak boleh melakukan loncatan.
  4. Apabila dalam pelaksanaan lemparan bebas 14 meter ada pemain penyerang yang berada di antara garis gawang, apabila terjadi gol maka gol dianggap tidak sah.
  5. Penjaga gawang dalam lemparan 14 meter boleh bergerak bebas tetapi tidak boleh berada dalam jarak kurang lebih 6 meter dari pelempar.
  6. Wasit boleh memberikan hukuman lemparan 14 meter apabila pihak yang melanggar dirugikan, jelasnya tidak menguntungkan pihak pelanggar jika hukuman itu diberikan.
Peraturan 16
Lemparan wasit
  1. Bila kedua pihak melakukan bersama-sama suatu pelanggaran, maka permainan dihentikan dan wasit melakukan pelemparan bola.
  2. Lemparan wasit, bola dilemparkan kearah pelanggaran terjadi di garis gol dan digaris lemparan bebas, maka dilakukan di garis lemparan bebas.
  3. Pada lemparan wasit masing-masing pemain harus sekurang-kurangnya berada 6 meter dari wasit sampai bola menyentuh tanah, kecuali yang bersangkutan.
Peraturan 17
Isyarat wasit

Wasit memberikan tanda peluit:
  • Pada permulaan permainan, istirahat dan akhir permainan.
  • Jika terjadi suatu gol
  • Jika terjadi suatu pelanggaran peraturan permainan.
  • Jika bola melewati garis-garis tepi dan gawang.
  • Jika terjadi lemparan bebas, lemparan hukuman, lemparan penjuru, hukuman lemparan penjuru dan lemparan permulaan.
Peraturan 18
Pimpinan permainan/wasit
  1. Setiap pertadingan dipimpin oleh seorang wasit dan dibantu oleh 2 pengawas gawang.
  2. Pengawasan terhadap pemain dimulai sejak wasit masuk lapangan permainan sampai berakhirnya pertandingan dan wasit meninggalkan lapangan permainan.
  3. Wasit memeriksa sarana dan prasarana permainan terlebih dahulu sebelum permainan dimulai, wasit tidak boleh diganti dan harus selalu dekat dengan bola. Keputusan wasit tidak boleh diganggu gugat selama tidak ada kesalahan wasit yang nyata. Hanya kapten regu yang mempunyai hak untuk memprotes keputusan wasit setelah permainan selesai atau pada waktu terjadi pelanggaran-pelanggaran.
  4. Wasit harus mengawasi pemain yang masuk/keluar lapangan yang dibantu oleh pengawas gawang, dan mencatat/menghitung jumlah gol yang terjadi.
  5. Pelanggaran yang tidak sportif diperingatkan, bila pelanggaran tersebut diulangi maka pemain tersebut dapat dikeluarkan dari lapangan.
  6. Pada permulaan yang dihentikan karena terjadi pelanggaran maka dilanjutkan dengan lemparan bebas, kalau penghentian memakan waktu maka diperhitungkan pada tambahan waktu.
  7. Pada waktu pemain dikeluarkan dari lapangan maka tidak dapat digantikan oleh pemain lain.
  8. Wasit dan pengawas gawang dalam melaksanakan tugasnya dilapangan harus mengenakan seragam wasit (biasanya seragam warna hitam/berbeda warna dengan pemain)
  9. Tugas pengawas lapangan : Memberi tanda dengan bendera wasit bila terjadi gol, pada lemparan sudut maka harus ditunjuk kearah sudut dengan bendera, pada lemparan out pengawas gawang harus menunjukkan bendera ke tanah dimana lemparan itu harus dilakukan, pelanggaran di daerah gol yang dilakukan pemain dari penahan adalah tugas dari wasit.
  10. Pengawas gawang memberikan tanda atau isyarat jika bola melalui garis, bendera dinaikkan ke atas dan menunjuk pihak mana yang mempunyai hak pada bola.

Permainan Bola Tangan Indoor

Permainan bola tangan indoor yaitu permainan bola tangan yang dilaksanakan di dalam ruangan. Di Indonesia belum banyak dikenal oleh masyarakat. Permainan bola tangan indoor ini mempunyai beberapa perbedaan dengan permainan permainan bola tangan outdoor yang dilaksanakan di luar ruangan. Perbedaan yang jelas sekali pada lapangan dan jumlah pemain.

1. Ukuran Lapangan
  • Panjang garis samping 34-44 meter
  • Lebar garis gawang 18-24 meter
  • Lebar gawang 3 meter
  • Tinggi gawang 2 meter
  • Jari-jari lingkaran pertama yang berada di depan gawang 6 meter
  • Jari-jari lingkaran ke dua yang berada di depan gawang 9 meter
  • Jari-jari lingkaran tengah lapangan 1,80 meter
2. Jumlah Pemain
Setiap regu terdiri dari 7 orang pemain

3. Waktu permainan
  • Untuk kelompok putra 2 x 35 menit istirahat 10 menit
  • Untuk kelompok putri 2 x 20 menit istirahat 10 menit
4. Cara Memainkan Bola

1. Setiap pemain diperkenankan :
  • Membawa atau memantulkan bola sebanyak 3 langkah, serta menguasai bola selama 3 detik.
  • Mengambil bola dengan satu tangan terbuka dari tangan lawan.
  • Merintangi pemain lawan dengan tubuh
2. Setiap pemain tidak diperkenankan :
  • Merampas bola dengan satu/dua tangan dari lawan.
  • Merintangi lawan dengan tangan/kaki
  • Menahan lawan, menjepit tangan dengan lengan, memukul, atau melompat terhadap lawan.
  • Mendorong atau mendesak lawan.
  • Melemparkan bola dengan sengaja kepada lawan.
  • Jika pemain jatuh bersama bola hingga bola terletak dibawah mereka, maka hukumannya lemparan wasit.
5. Daerah Gawang
Yang boleh berada di daerah gawang adalah penjaga gawang. Bila pemain lapangan memasuki daerah gawang hukumannya sebagai berikut :
  • Terhadap regu penyerang diberikan lemparan bebas, diambil dari garis daerah gawang.
  • Bola yang berada di daerah gawang adalah hak penjaga gawang.
  • Bola yang meloncat dari daerah gawang ke dalam lapangan maka, bola tetap dalam permainan.
Memainkan kembali dengan sengaja ke daerah gawang sendiri ditentukan sebagai berikut :
  • Jika bola masuk, angka untuk lawan
  • Jika penjaga gawang menyentuh bola dengan tidak membuat angka, lemparan hukuman 13 meter.
  • Jika bola itu tinggal di daerah gawang, lemparan bebas tidak diadakan.
  • Jika bola melewati daerah gawang diluar garis gawang, lemparan bebas.
6. Penjaga gawang
  • Bebas dalam segala usahanya untuk mempertahankan gawangnya.
  • Boleh membawa bola dengan tiada satu tangan.
  • Boleh meninggalkan gawangnya dengan tidak membawa bola. 
  • Tidak diperkenankan menyentuh bola yang terletak atau sedang bergerak diluar garis gawang selama ia berada di daerah gawang.
  • Lemparan kedalam sama dengan sepak bola
7. Lemparan Hukuman
Lemparan hukuman diberikan apabila :
  • Pemain lapangan yang mempertahankan memasuki daerah gawang.
  • Jika penjaga gawang meninggalkan daerahnya dengan membawa bola.
  • Penjaga gawang lambat melemparkan bolanya setelah ada tanda. Lemparan penjuru diberikan pada perpotongan garis hukum dengan garis gawang.
Gambar Lapangan 
Permainan Bola Tangan Indoor

Keterangan :

a. Garis batas lemparan hukuman bebas
b. Garis batas lemparan gawang
c. Lemparan sudut
d. Short corner


( Oleh : Drs. Palgunadi )


Related Posts